Halaman

Senin, 11 April 2011

Modelling Learning in an Educational Game


  Modelling Learning in an Educational Game, apa itu? Modelling Learning in an Educational Game adalah pembuatan model pembelajaran melalui game, paper yang di buat oleh Micheline Manske, Cristina Conati menjeleskan tentang pembuatan model pembelajaran dengan menggunakan game yang di tujukan untuk para pelajar yang pada jaman ini banyak sekali pelajar yang tidak mau belajar tanpa adanya hiburan pada akhirnya Micheline Manske dan Cristina Conati menciptakan game dengan membutuhkan kerja logika dari si pelajar tersebut, contohnya seperti "Prime Climb", game ini merupakan game yang dimainkan oleh dua orang dengan menggunakan internet game ini ditujukan untuk pelajar kelas 5 dan 6 SD.
Dalam tulisan ini, Micheline Manske dan Cristina Conati mempresentasikan penelitian untuk meningkatkan model belajar siswa selama interaksi dengan Prime Climb, sebuah edu-game untuk faktorisasi angka. Model ini akan digunakan oleh agen pedagogis yang menghasilkan intervensi disesuaikan untuk memicu penalaran siswa selama siswa tampaknya tidak bisa belajar baik dari permainan. Kami membahas bagaimana kita secara substansial meningkatkan akurasi model awal dengan mengubah kausalitas dari dependensi antara node pengetahuan dan bukti, dan parameter model dari data. mereka jugamenggambarkan versi ketiga dari model yang mencakup sebuah node faktor umum untuk meningkatkan kekhususan saran didaktik bahwa model dapat mendukung. Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi apakah kita dapat lebih meningkatkan akurasi model dengan memperoleh data untuk menyempurnakan bagian dari model yang mencakup informasi mengenai penggunaan Kaca pembesar, termasuk dalam model intervensi Perdana Climb agen, yang Saat ini tidak dianggap karena kami ingin memastikan akurasi model sebelum menambahkan tindakan agen yang bergantung pada model. mereka juga berencana untuk menjalankan studi ablasi untuk memverifikasi apa dampak akurasi model telah di keseluruhan efektivitas agen pedagogis. Akhirnya, kami ingin menjelajahi skalabilitas pendekatan kami untuk model pembelajaran dalam permainan yang lebih kompleks dan keterampilan.

Read More......

Sabtu, 26 Maret 2011

WEB SCIENCE


Pada artikel saya ini, saya akan menjelaskan tentang web science. 

     WWW adalah sekelompok dokumen multimedia yang saling terkoneksi menggunakan hyperteks link. Dengan mengklik hyperlink,  maka bisa berpindah dari satu dokumen ke dokumen lainnya.



     Web Science merupakan kajian sains dari Web yang lahir dari desentralisasi sistem Informasi. Pada Web Science membutuhkan pemahaman akan Web dan juga fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan representasi. Sangat disadari bahwa World Wide Web adalah teknologi yang  baru berusia beberapa tahun, di sisi lain Web adalah bukan dunia yang statis tetapi super dinamis. Mengacu kepada kondisi ini, maka kajian pada Web Science akan melibatkan multi disiplin.



     Kelahiran Web Science didorong oleh pergerakan generasi Web dari Web 1.0 ke Web 3.0. Sejak diperkenalkan Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee, perkembangan yang terjadi luar biasa. Pada saat ini, kita berada pada pergerakan dari Web 2.0 ke arah Web 3.0.  Perbedaan utama dari setiap generasi adalah pada Web 1.0 masih bersifat read-only, pada Web 2.0 bergerak ke arah read-write, sedangkan pada Web 3.0 mengembangkan hubungan ‘manusia-manusia, manusia-mesin, dan mesin-mesin’.

Sejarah WEB SCIENCE

     Penemu website adalah Sir Timothy John ¨Tim¨ Berners-Lee, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertamakali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang. 

     Kelahiran Web Science didorong oleh pergerakan generasi Web dari Web 1.0 ke Web 3.0.Sejak diperkenalkan Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee, perkembangan yang terjadi luar biasa.

     Perbedaan utama dari setiap generasi adalah pada Web 1.0 masih bersifat read-only, pada Web 2.0 bergerak ke arah read-write,sedangkan pada Web 3.0 mengembangkan hubungan manusia ke manusia, manusia ke mesin, dan mesin ke mesin.

     Pada Web 2.0 kegiatan sosial sudah dimulai, dengan semakin popularnya berbagai fasilitas seperti wikipedia, blog, friendster dan sebagainya. Tetapi kendala utama pada Web 2.0 adalah penangan untuk pertukaran data atau interoperabilitas masih sulit.

     Web 3.0 mencoba menyempurnakan Web 2.0 dengan memberikan penekanan penelitian pada Semantic Web, Ontology, Web Service, Social Software, Folksonomies dan Peer-to-Peer. Penelitian ini sangat memperhatikan ‘budaya’ sebuah komunitas terhadap kebutuhan akan sebuah data atau informasi.

 

 sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/WWW#cite_note-0 dan sumber blog lainnya.

Read More......